Sabtu, 13 Agustus 2011

Sembuhkan Segala Jenis Penyakit Anak bersama Nabi

Anak adalah dambaan jiwa belahan jantung. Hadirnya menjadi pengobat lara, tawanya adalah penyulut bahagia, dan tangisnya mengundang kasih sayang. Tetapi, bagaimana jika si anak sakit?

Setiap orangtua pasti menginginkan anaknya pintar, hidup sehat, dan selalu tampak ceria. Jika tiba-tiba anak kehilangan keceriaannya dan menjadi pendiam, maka orangtua akan cemas, khawatir, juga bingung jangan-jangan anaknya sakit. Kalaupun sakit, sakit apa? Bagaimana cara mengatasinya? Haruskah membawanya ke dokter? Tetapi, bagaimana jika biayanya mahal dan orangtua tidak punya uang cukup untuk itu?

Jangan khawatir. Take it easy.

Kehadiran buku praktis ini tak pelak akan membawa segudang manfaat dan keuntungan bagi Anda, terutama yang terkait dengan kesehatan anak. Buku ini akan menjelaskan kepada Anda bagaimana suatu penyakit muncul pada anak, tanda-tanda kemunculannya, jenis penyakit dan ciri-cirinya, cara pencegahan dan mengatasinya, yang semuanya dikemas oleh penulisnya, John Rinaldi, sesuai dengan ajaran dan cara Nabi Saw. mendeteksi, menghadapi, dan mengobati penyakit pada anak-anak.
Selain tips praktis pengobatan ala Nabi Saw., pembaca juga akan menjumpai kelebihan lainnya seperti daftar buah-buahan berkhasiat obat, resep tradisional beserta cara membuatnya, dan rajah atau ruqyah yang digunakan Nabi Saw. untuk mengobati penyakit yang tidak bisa disembuhkan dengan pengobatan biasa. Sangat lengkap dan mujarab.

Kenapa harus ke dokter jika bisa ditangani sendiri? Kenapa harus mahal jika Anda bisa melakukannya secara gratis? Sangat dahsyat, manjur, dan mudah dipraktikkan...

Sabtu, 02 Juli 2011

Mentahnik Bayi dan Mendoakannya

Sesungguhnya yang dimaksudkan di sini adalah tuntunan yang disyariatkan oleh Allah melalui petunjuk Nabi dan Rasul-Nya tentang mentahnik bayi yang baru lahir dengan menyuapinya sedikit kurma yang sudah dikunyah dan dibasahi. Barangkali perlakuan ini selain dianggap sebagai tuntunan yang dianjurkan, juga akan menyenangkan bayi karena perhatian yang diberikan kepadanya, terlebih lagi buah kurma yang diberikan kepadanya dikunyahkan terlebih dahulu, sehingga meningkatkan kadar gula yang disukai olehnya. Dalam tuntunan ini terkandung pengertian melatih sang bayi agar nanti terbiasa mengonsumsi makanan barunya yang pada mulanya hanya bisa ia sedot dengan mulutnya.

Diriwayatkan dari Aisyah ra bahwa Nabi Saw sering menerima bayi yang didatangkan kepada beliau, lalu beliau mendoakan keberkatan untuknya dan juga mentahniknya. (HR Imam Muslim, Kitabul Adab, hadis nomor 4000).


Sabtu, 25 Juni 2011

Anjuran Menyerukan Adzan pada Telinga Kanan Anak

Diriwayatkan oleh Abu Rafi' yang telah menceritakan:
"Aku melihat Rasulullah Saw menyerukan adzan di telinga Al-Hasan ibnu Ali saat baru dilahirkan ibunya, Fathimah." (HR Abu Dawud, Tirmidzi, dan Baihaqi).

Ibnul Qayyim mengatakan bahwa rahasia dilakukan adzan dan iqamah di telinga bayi yang baru lahir mengandung harapan yang optimistis agar mula-mula suara yang terdengar oleh telinga sang bayi adalah seruan adzan yang mengandung makna keagungan dan kebesaran Allah serta syahadat yang menjadi syarat utama bagi seseorang yang baru masuk Islam. Dengan demikian, tuntunan pengajaran ini menjadi perlambang Islam bagi seseorang saat dilahirkan ke alam dunia. Hal yang sama dianjurkan pula agar yang bersangkutan dituntun untuk mengucapkan kalimat tauhid ini saat sedang meregang nyawa meninggalkan dunia yang fana ini. Tidaklah aneh bila pengaruh adzan ini dapat menembus kalbu sang bayi dan mempengaruhinya meskipun perasaan bayi yang bersangkutan masih belum dapat menyadarinya. (Tuhfatul Maudud, karya Ibnul Qayyim).

Sudah kita maklumi semua bahwa setan akan lari terbirit-birit manakala mendengar suara adzan. Karenanya, setan yang berupaya mengganggunya akan mendengar kalimat yang paling dibenci olehnya saat sang bayi memasuki permulaan kehidupannya di alam dunia. Perlakuan ini menerangkan akan kepedulian Nabi Saw terhadap akidah tauhid yang harus ditanamkan secara dini dalam jiwa sang anak dan sekaligus untuk mengusir setan yang selalu berupaya mengganggu sang bayi semenjak kelahirannya dan memulai kehidupan barunya di dalam dunia.

Kedudukan Bayi yang Keguguran di Sisi Allah

As-Siqth adalah bayi yang lahir dari rahim ibunya secara prematur dalam keadaan tidak bernyawa. Sehubungan dengan hal ini, terdapat banyak hadis yang keterangannya sangat menggembirakan hati mereka yang mengalaminya, antara lain ialah hadis yang diriwayatkan oleh Mu'adz ibnu Jabal ra yang menyebutkan bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda:
"Demi Tuhan yang diriku berada dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya siqth benar-benar akan menarik ibunya ke dalam surga dengan pusarnya bila sang ibu rela dengan kehilangannya." (HR Ahmad dan Ibnu Majah).

Kedudukan ini hanya diperoleh bagi sang ibu yang sabar demi mengharap pahala Allah dengan kematian bayinya. Diriwayatkan dari Ali ra yang telah mengatakan bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda:
"Sesungguhnya siqth benar-benar meminta dengan mendesak kepada Tuhannya bila kedua orangtuanya dimasukkan ke dalam neraka. Akhirnya, dikatakan (kepadanya): 'Hai siqth yang mendesak kepada Tuhannya, masukkanlah kedua orangtuamu ke dalam surga,' lalu ia menarik kedua orangtuanya dengan pusarnya dari neraka dan memasukkan keduanya ke dalam surga." (HR Ibnu Abi Syaibah, Abu Ya'la, dan Al-Bazzar).

Dzikir untuk Keselamatan Bayi yang Akan Dilahirkan

Ibnu Taimiyah dalam bukunya yang berjudul Al-Kalimuth Thayyib menyebutkan bahwa ketika Fathimab ra, putri Rasulullah Saw, telah dekat masa kelahira anaknya, Nabi Saw memerintahkan kepada Ummu Salamah dan Zainab bin Jahsy agar keduanya datang menemui Fathimah ra untuk membacakan di dekatnya ayat Kursi dan firman Allah Swt:
"Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam (berkuasa) di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan, dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam." (QS. Al-A'raf [7]: 54).

Doa untuk Anak ketika Berupa Nutfah

Sewaktu Abu Thalhah ra keluar dari rumahnya, anaknya yang sedang sakit keras menghembuskan nafas terakhirnya. Akan tetapi, istrinya, Ummu Sulaim, tidak mengabarinya saat ia pulang ke rumah dan tidak pula memperlihatkan kepadanya penampilan orang yang bersedih. Ia justru melakukan yang sebaliknya; dia merias dirinya dan mempersiapkan makan malam untuk suaminya. Abu Thalhah yang sedang lapar pun menyantap hidangan makan malamnya. Sesudah itu saat melihat istrinya telah bersolek, bangkitlah birahinya dan langsung menyetubuhi istrinya. Setelah semuanya itu berlangsung, barulah Ummu Sulaim menceritakan kepadanya dengan cara yang bijak lagi cerdas bahwa anaknya telah meninggal dunia. Pagi harinya Abu Thalhah menemui Rasulullah Saw dan menceritakan kepadanya semua yang telah terjadi antara dirinya dan istrinya. Rasulullah Saw pun mendoakan keberkatan bagi keduanya dalam persetubuhannya malam itu. Untuk itu beliau Saw bersabda:
"Semoga Allah memberkati malam hari yang telah kalian berdua jalani."

Selang beberapa masa kemudian, lahirlah seorang bayi yang diberi nama Abdullah oleh Nabi Saw dan berkat doa Nabi Saw, setelah anak itu dewasa dan telah menikah, Allah memberinya sembilan orang anak yang semuanya hafal Al-Qur'an. Kisah ini seluruhnya ada dalam kitab Shahih Bukhari.
Di antara fenomena yang menunjukkan perhatian Islam kepada anak semasa masih berupa nutfah di dalam rahim ibunya ialah nafkah yang diperintahkan oleh Islam untuk sang ibu yang telah ditalak tiga, sedang ia dalam keadaan hamil. Nafkah ini sebenarnya adalah untuk bayi yang ada di dalam kandungannya, bukan untuk ibunya, karena hak nafkah baginya otomatis telah gugur dengan talak tiga yang telah dijatuhkan oleh sang suami kepada dirinya.


Agar Anak Memperoleh Hidayah Sejak di Sulbi Ayahnya

Ketika orang-orang musyrik dari kalangan penduduk kota Thaif menolak seruan Nabi Saw yang mengajak mereka untuk masuk agama Islam, lalu mereka mencaci dan melemparinya dengan batu, maka malaikat penjaga gunung menawarkan kepada Nabi Saw bahwa ia bersedia untuk menimpakan dua bukit Makkah kepada mereka. Pada saat itu juga Nabi Saw yang berhati lembut lagi penyayang menjawab:
"Aku berharap semoga Allah mengeluarkan dari sulbi mereka orang-orang yang mau menyembah Allah semata dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun." (HR Bukhari dan Muslim).

Nabi Muhammad Saw memberikan bimbingan pula kepada kaum muslim agar melakukan hal-hal yang menghasilkan kemaslahatan bagi anak-anak mereka pada masa mendatang. Untuk itu, beliau Saw bersabda:
"Manakala seseorang di antara kalian sebelum menggauli istrinya terlebih dahulu mengucapkan: Bismillaahi, Allaahumma jannibnasy syaithaana wa jannibi syaithaana maa razaqatanaa (Dengan menyebut nama Allah, ya Allah, hindarkanlah kami dari gangguan setan dan hindarkan pula anak yang akan Engkau anugerahkan kepada kami dari gangguan setan), kemudian dilahirkanlah dari keduanya seorang anak, niscaya selamanya setan tidak akan dapat mengganggunya." (HR Bukhari dan Muslim).